Sendiku membiru usai dilema itu
Lututku terjatuh saatku tau kau begitu
Resahku seakan abadi dalam waktumu
Remangku sembayang dalam malammu
Aku adalah waktumu
Aku adalah resahmu
Aku adalah risalahmu
Aku adalah serpahanmu
Saat kau tanya aku, aku adalah pikiranmu itu
Yang jadikanku manusia sebelas karat dan laut keruh yang sekarang pun kau tak tau
Saturday, 27 August 2016
Pikiranku
Wednesday, 27 April 2016
Pagi
Pagi hari, bulirku dijamu terik matahari
Lemahku di semagati burung gereja
Tertawalah aku,
Kalah dengan burung itu,
Sampai akhirnya ku bertemu sandiwara,
Warna coklat tapi terasa pahit,
Lalu keteguk sedemikian rupa
Jarum jam tidak mati,
Menit terus berganti,
Lantas daun terus gugur seperti hari
Fajar kita terus menerus tinggi
Bukan amarah yang dijanjikan nurani ini
Wajah kusam tak berdedikasi
Bukannya tak tahu diri,
Manusia memang berhak jatuh hati
Walau setengah hati
Walau harus disakiti
..ini sama,
Nyata,
Tiap malam tak bisa diajaka kompomi,
Banyak yang bilang lebih baik sendiri,
Aku tak tahu
Aku merasakannya
Tapi bagaimana?
Aku ingin mengungkapkannya,
Sejatinya pertiwi itu tahu,
Pelangi terlihat jelas di matanya
Senyum khas khayangan yang dipunyanya
Mengganggu malamku,
Pagiku,
Hariku,
Ini bukan perasaan hiasan,
Bukan dibuat buat apalagi sekedar saja,
Ini pasti,
Sangat kuat yang kurasa
Nona,
Apa kau tahu aku yang sebenarnya?
Sebuah penantian berujung kesesalan
Hidup begitu tunduh dalam ju'mat membiru Sesak terletak pada jantung kalbu tentang runtuhnya rangkaian peristiwa cinta hilang ditelan bu...
-
Aku ingin bisikan sesuatu yang mesra melalui bibirku. seperti ini, bunyinya; Kuingin hidangkan sajak demi sajak melalui telingamu, bersama...
-
Jangan kau hina panas , Karena tuan menghina siang juga Jangan kau hina dingin , Karena tuan menghina malam juga Jangan kau ...