Hidup begitu tunduh dalam ju'mat membiru
Sesak terletak pada jantung kalbu
tentang runtuhnya rangkaian peristiwa cinta
hilang ditelan bumi manusia nun cerita luka
Mata mengayup-ngayup lirih menatap gembur bumi
Diakhir pementasan takdir yang baru saja dimulai
Tak ada yang menuai tawa
Begitu juga gembira
Semua bermesraan dengan air mata
Begitu lama. berlama-lama
Hentakan suara mengagetkan bunda
yang jiwanya telah tiada . .
2 menit terasa begitu lama pada nilai ganjil yang bersemayam dalam 5 hitungan berupa sebuah kematian. Deklarasi bahagia tak ada, semua merasa duka. Kepergian begitu cepat walau penuh luka dan derita. Sebuah perjuangan kebebasan yang dinanti-nantikan. Tubuh menyiksa tubuh, membuat seolah lumpuh namun tak mau juga sembuh.
Dan kita termangu memaku kesibukan dan mati.